how to make tape singkong!

0 comments
hellow there smuanya. still with me here. kali ini gw bakal ngepost tentang " Fermentasi Tape ". Fermentasi Tapai.
sebenernya sih sumbernya dari laporan ilmiah gw dulu buat tugas semesteran. tapi mengingat dulu gw begitu susah nyari bahan di internet sekarang gw ngepost hasil laporan gw supaya ntar adik2 kelas gw yg dapet tugas ini gak susah nyarinya!! hahahaha. moga2 laporan ini banyak membantu. thx bwt ibu cicil yg sudah mengajar i and tman2. enjoy ok~ :3.

Cara Membuat Tape Singkong


Tujuan

  1. Mengetahui cara membuat tape singkong.
  2. Mengamati proses fermentasi dalam pembuatan tape singkong.
  3. Menghasilkan produk baru yang lebih tinggi nilai gizinya lewat proses fermentasi.

Alat dan Bahan

  1. ½ kg singkong (kupas, potong ± 6 cm x 6 cm)
  2. 1 butir ragi tape (Saccharomyces cereviceae)
  3. Panci
  4. Tirisan
  5. Sendok nasi (yang terbuat dari kayu)
  6. Tampah / nampan
  7. Tali raffia
  8. Plastik / daun pisang

Cara Kerja

  1. Rebus singkong dengan menggunakan air bersih hingga matang (jangan terlalu matang karena singkongnya akan mudah benyek).
  2. Tiriskan singkong yang telah matang dengan menggunakan tirisan.
  3. Setelah itu, taruh singkong di atas tampah / nampan, tunggu hingga dingin.
  4. Sambil menunggu singkong dingin, haluskan ragi tape hingga berbentuk butiran-butiran halus
  5. Setelah singkong dingin, bubuhkan ragi tape yang telah dihaluskan secukupnya. Bolak balik singkong dengan sendok kayu agar ragi tape tersebar rata.
  6. Bungkus singkong yang telah dibubuhi ragi dengan menggunakan daun pisang / plastik, kemudian ikat (jika menggunakan daun pisang, ikat dengan tali raffia).
  7. Tempatkan bungkusan-bungkusan singkong tersebut ke dalam wadah kedap udara (kalau bisa alasi wadah dengan kertas koran), tutup rapat.
  8. Setelah ± 1 - 1½ hari pemeraman (selama fermentasi wadah jangan dibuka-buka), tape siap dikonsumsi.

Hasil Pengamatan


Pembuatan tape kelompok kami kali ini berhasil. Hal ini ditunjang oleh sterilitas alat dan bahan yang kami gunakan, serta lama pemeraman yang ideal, sehingga proses fermentasi dapat optimal (zat pati yang terkandung dalam tape diubah oleh enzim amilase yang terdapat di dalam mikroorganisme ragi (Saccharomyces cereviceae) menjadi sukrosa (gula) yang akan diubah lagi oleh enzim intervertase menjadi glukosa dan hasilnya berupa alkohol). Tape yang dihasilkanpun mengeluarkan harum khas tape yang menyengat. Namun, sayangnya, tape kami terasa agak asam karena ragi yang dibubuhkan terlalu banyak dan proses pemeraman yang terlalu lama (± 2 hari). Selain itu, tape kami juga menghasilkan banyak air tape terbukti koran yang mengalasi wadah kedap udara dibasahi oleh air tape.

Kesimpulan


Keberhasilan pembuatan tape dan rasa tape dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: sterilitas alat dan bahan utama (singkong), kesesuaian dalam pemberian ragi, dan lamanya proses fermentasi. Kesterilan alat dan bahan-bahan yang digunakan sangat berpengaruh dikarenakan apabila terdapat bakteri-bakteri lain di dalam alat /bahan dapat menghambat proses fermentasi atau bahkan bila fermentasi berhasil, terdapat kemungkinan bakteri yang sifatnya beracun akan terdapat di dalam tape. Kesesuaian dalam pemberian ragi sangatlah penting dalam menentukan citarasa yang ada di dalam tape, bila ragi yang dibubuhkan terlalu banyak, tape bukannya terasa semakin manis, melainkan menjadi asam. Sedangkan, lamanya proses fermentasi harus diperhatikan (sebaiknya jangan lebih dari 2 hari) karena tape akan menjadi sangat lembek dan asam (alkohol yang terdapat di dalam tape bila difermentasi terlalu lama akan menghasilkan asam asetat sehingga tape terasa asam). Selain terasa asam, tape juga akan menghasilkan banyak air tape, alhasil rasa manis pada tapepun berkurang.
Pada dasarnya, tape memiliki kandungan vitamin A yang lebih tinggi dibandingkan singkong (dapat diketahui apabila tape berwarna kuning), tape juga amat bermanfaat untuk menghangatkan tubuh karena mengandung alkohol (tapi bila dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan kemabukkan).Namun, kadar asam asetat yang tinggi dalam tape yang terlalu lama difermentasi selain mempengaruhi cita rasa tape, bahkan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.