review: memento

0 comments
Memento Poster
Memento (2000)

A man, suffering from short-term memory loss, uses notes and tattoos to hunt for the man he thinks killed his wife.

Director: Christopher Nolan

Writers: Jonathan Nolan & Christopher Nolan

Stars: Guy Pearce, Carrie-Anne Moss, Joe Pantoliano



Udah lama gak ngepost review film. Berhubung gw baru aja nonton film ini, dan film ini di-direct sama Christoper Nolan (my fav movie director this far, I guess).

Film ini hasil adaptasi dari cerita pendek “Memento Mori” hasil karya Jonathan Nolan, dijadiin screenplay, and ta-daaah, jadilah satu film (IMHO) khas Chris Nolan.

Plot intinya, kurang lebih, mengenai Leonard Shelby, seorang petugas asuransi yang tugasnya menginvestigasi kasus-kasus klaim asuransi. Istri Leonard (yang sering dipanggil Lenny ini) dibunuh, mati dan cuma ninggalin Lenny dengan kondisi kerusakan hipokampus (bagian dari limbic system dalem otak manusia) akibat digebok sama si pembunuhnya. Hipokampus berperan dalam ingatan jangka pendek manusia, jadilah si Lenny ini ga mampu mengingat suatu kejadian dalam jangka terlalu lama. Dia dengan gampangnya lupa sama orang-orang yang baru dia kenal setelah digebok itu. Bedanya sama kasus amnesia, Lenny masih punya ingatan jangka panjang. Lenny akhirnya menemukan satu cara buat sedikit ngebantu dia dan penyakitnya itu, yaitu dengan bawa polaroid kemana-mana dan nulis note di bawah foto-foto yang dia ambil. Selain, itu beberapa hal yang terkait sama pencarian si pembunuh istri sekaligus penggebok kepala itu (contoh: nama, ciri-ciri, dsb) di tattoo di badannya, supaya gak bisa direkayasa sama orang yang mau manfaatin penyakitnya. (these aren't spoiling :’))

Film ini dibikin dengan alur mundur. Artinya, kalo diliat dari timeline waktu kejadian, kejadian yang terakhir terjadi muncul di awal film, dan awal kejadian di akhir film. Di tengah film sih, gw agak merasa beberapa bagian flashback agak menguras durasi film, gw udah mau fast-forward, tapi gw mikir “Nolan must have something to do with this”, jadilah gw tetep nonton setiap detail ceritanya.

Kalo ada kategori film brain-teaser, Memento jelas masuk ke dalamnya deh (begitu juga film Chris Nolan lainnya, sih). That kind of movie that keeps you guessing from the beginning till the very end, or even afterwards.Bahkan setelah filmnya abis, endingnya masih bisa didiskusiin. No absolute ending, just twisted.

Gw suka konsep short-term-memory-loss yang diderita sama tokoh utamanya. Nggak biasa, dan lumayan orisinil. Mengingatkan gw sama beberapa prinsip Etologi terapan; conditioning dan insting. Apalagi kalo dipikir-pikir, these stuffs really exist, they are happening.

Rating? 8/10. Gw masih lebih suka Inception & Batman Trilogy, but this one, just made it to my favorite lists. Recommended for those who like brain-teaser movies.

belajar menulis, lagi.

0 comments

Dengan ini, saya mau menyatakan…bahwa… saya…

MAU BELAJAR MENULIS LAGI.

Singkat kata, ini adalah hobby gw waktu dulu masih SMP. Old schools days there were…J

I was not always this kind of happy-go-lucky person. Sejauh yang gw inget sih ada bagian dari diri gw yang emang selalu mellow-dramatic. Makanya, dulu waktu SMP gw rajin nulis cerita; puisi, cerpen, bahkan sampe draft novel (yang ga pernah selesai, bahkan udah ilang file-nya). Dulu gw belom tau apa sebutannya, tapi sejak kata ‘galau’ uda familiar penggunaannya, sekarang gw tau sebutannya adalah ‘penyaluran kegalauan’, hahaha. *eh*

Setahun terakhir ini, banyak yang udah terjadi. Gw nyoba mendokumentasikan beberapa momen dengan posting di tumblr, dan beberapa hal juga di blogspot ini. Tapi, ada banyak banget yang ga bisa gw tulis secara personal disitu (meskipun ya, blog kan memang ruang personal). Jadi, daripada gw cuma nyoba ngepost di blog, dan itupun jarang gw punya guts untuk ngepost di hari dan tanggal yang sama dengan saat kejadiannya (terlalu mudah diidentifikasi oleh tokoh2 terlibat—alah siapa juga yang mau ngepoin lu coba, Patty), gw memutuskan untuk coba nulis dikit-dikit lagi sampe bisa jadi satu kesatuan cerita. Bukan cuma kehidupan pribadi gw ya, maksudnya dari berbagai kejadian, banyak hal-hal lain yg gw liat yang dulunya gw anggap tabu, tapi sekarang gw malah suka ngebahas dan susah nyari orang buat berdiskusi (karena buat sebagian orang, hal itu juga masih tabu).

Banyak sih pre-emptive feelings yang tiba2 muncul di pikiran gw, yaitu tata bahasa gw yang ga bagus dan kadang2 cerita yang mau gw ceritain itu bisa dibilang overrated. Tapi, lagi2, yaudah deh…toh gw mau belajar nulis, bukan belajar ngedit atau nyunting, kan.

Cya.

Patty